Super Tax Deduction, Solusi Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda Indonesia

20 September 2021

Sabtu, 18 September 2021 | 11:19 WIB
Windarto

Jakarta, Investor.id – Kompetensi SDM menjadi bekal generasi muda agar berpeluang dan memiliki daya saing untuk berkiprah sebagai tenaga kerja, juga ketika menjadi wirausahawan. Tuntutan ini semakin bertambah di tengah situasi pandemi dan pascapandemi karena ada perubahan-perubahan model bisnis dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan super tax deduction, berupa pengurangan penghasilan bruto hingga 200% bagi perusahaan yang berinvestasi pada kegiatan vokasi atau pengembangan SDM. Walaupun baru 42 perusahaan yang memanfaatkan super tax deduction itu.

Citi Indonesia melalui payung corporate social responsibility Citi Peka (Peduli dan BerKarya) didukung Citi Foundation, bersama Indonesia Business Links (IBL), menggelar kembali Forum Kemitraan. Kali ini tema yang diangkat “Super Tax Deduction, Bersama Ciptakan SDM Unggul dan Tingkatkan Keterlibatan Semua Sektor Industri”. Forum ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, KADIN, perusahaan swasta, serta institusi pendidikan, dengan tujuan menyosialisasikan kebijakan super tax deduction dan menguatkan partisipasi kalangan swasta dalam upaya bersama menumbuhkan kompetensi generasi muda Indonesia.

Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Yulius M.A. menyampaikan, Presiden Jokowi memiliki visi Indonesia Emas 2045 untuk membawa Indonesia keluar dari middle-income trap dan menjadi perekonomian terbesar keempat dunia. Kunci keberhasilan untuk mencapai visi tersebut adalah dengan menciptakan tenaga terampil dengan kompetensi tinggi di semua jenjang, memperbaiki pendidikan vokasi dan memanfaatkan bonus demografi. Sebuah pekerjaan rumah yang sangat besar sehingga membutuhkan keterlibatan dan koordinasi komprehensif dari seluruh pihak, lebih-lebih sektor privat. “Karenanya, keterlibatan industri sangatlah penting. Untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM serta mendukung program link and match antara lembaga vokasi dan dunia industri, pemerintah memberikan stimulus Super Tax Deduction bagi pelaku industri yang berperan aktif dalam kegiatan pengembangan vokasi.” paparnya.

Kebijakan Super Tax Deduction diterbitkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 45/2019, dengan pelaksanaan yang didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.010/2019. Perusahaan yang berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM Indonesia melalui kegiatan pengembangan vokasi berhak mengajukan insentif Super Tax Deduction berupa pengurangan penghasilan bruto hingga 200% dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran. Tax saving tersebut kemudian dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, profitabilitas dan daya saing.

Dwi Setyobudi, Kasi Peraturan PPh Badan II (Fasilitas), Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan, menjelaskan, fasilitas insentif Super Tax Deduction sebesar 200% ini terdiri atas pengurangan 100 % dari biaya yang telah dikeluarkan, dan tambahan pengurangan lagi dengan besaran maksimal 100 %. Cakupan program vokasi yang bisa mendapatkan insentif itu meliputi: 1) praktik kerja dan pemagangan oleh peserta didik di perusahaan, dan 2) pembelajaran melalui penyediaan tenaga pengajar oleh perusahaan di sekolah kejuruan, perguruan tinggi vokasi dan balai latihan kerja.

Country Head of Corporate Affairs Citibank Puni A. Anjungsari menuturkan, Citi meyakini peran generasi muda sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia semakin penting dalam menyiapkan masa depan negara. “Melalui dukungan kami terhadap program Skilled Youth, kami berharap dapat membantu memperluas lapangan pekerjaan terhadap generasi muda, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran usia produktif di Indonesia, dimana situasi pandemi dan krisis ekonomi semakin memberikan tantangan saat ini.”

Citi Indonesia sendiri sejak 2015 telah secara konsisten menjalankan Skilled Youth Program yang berfokus menyiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi SDM yang siap kerja, maupun menjadi wirausahawan yang tangguh dan berdaya saing. Rangkaian aktivitas ini membekali kaum muda dengan berbagai keterampilan softskill dan hardskill, serta pendampingan bisnis dan bimbingan kerja. Program kolaborasi Citi Indonesia bersama IBL ini telah berlangsung hingga seri ke-5 dan secara keseluruhan berhasil meningkatkan kompetensi 2.801 orang kaum muda dari berbagai kota Indonesia.

Khusus untuk penyelenggaraan Skilled Youth 5 (dimulai Desember 2020 lalu), program ini telah menarik keikutsertaan 545 orang kalangan muda dari beberapa wilayah di Jawa Barat, DKI Jakarta dan sekitarnya. Skilled Youth juga menjadi bagian dari komitmen global “Pathways to Progress’”dari Citi Foundation yang bertujuan memberikan dampak positif kepada 500.000 anak muda secara global, termasuk di Indonesia.

“Pengangguran yang tergolong tinggi, pandemi COVID-19 yang belum usai, serta rasio mismatch antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri yang mencapai 50 persen, menambah kompleksitas tantangan yang harus generasi muda Indonesia hadapi. Dukungan pengembangan vokasi harus memiliki formulasi tepat sesuai karakter kalangan muda yang disasar agar mampu secara aplikatif menjawab tantangan di lapangan. Melalui Forum Kemitraan yang Citi Indonesia dan IBL gagas, harapan kami, seluruh pihak, baik pemerintah ataupun sektor swasta, dapat saling bergandeng tangan untuk bersama-sama menyiapkan generasi muda Indonesia yang memiliki kompetensi mumpuni dan berdaya saing,” tutup Yayan Cahyana, Executive Director, Indonesia Business Links

Editor : Maswin (maswin@investor.co.id )