Subsidi Kendaraan Listrik Sudah Berlaku, Pengamat Ingatkan Hal Ini

11 April 2023

Ignacio Geordi Oswaldo – detikFinance

Minggu, 09 Apr 2023

Jakarta –

Pemerintah secara resmi telah memberlakukan insentif atau subsidi untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Subsidi ini diberikan baik untuk motor listrik baru dan konversi motor listrik maupun untuk pembelian mobil listrik baru.

Adapun subsidi pembelian motor listrik yang diberikan sebesar Rp 7 juta untuk 200.000 unit motor dan Rp 7 juta untuk konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik sebanyak 50.000 unit.

Sedangkan untuk pembelian mobil listrik, pemerintah memberikan insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10%. Insentif ini diberikan untuk mobil listrik yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%

Meski begitu, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi menyampaikan bahwa pemberian insentif itu tidak akan serta merta membentuk pasar kendaraan. Menurutnya pemberian insentif ini harus diimbangi dengan tersedianya infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik.

“Namun, pemberian insentif itu tidak akan serta merta membentuk pasar kendaraan listrik tanpa diimbangi tersedianya (availabity) infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik. Infrastruktur harus merupakan bagian tidak terpisakah dari pembentukan ecosystem industry Kendaraan Listrik,” ungkap Fahmy dalam sebuah pernyataan, ditulis Minggu (9/4/2023)

Oleh sebab itu, menurutnya PLN selaku satu satu-satunya penjual setrum di Tanah Air harus mempunyai komitmen untuk mendukung kendaraan listrik dengan membangun tempat-tempat pengisian daya.

Data menunjukkan bahwa infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang tersedia pada 2022 sudah mencapai 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 1.056 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 6.705 Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Tidak berhenti di sana, rencananya pada 2023 akan terus dilakukan penambahan infrastruktur menjadi 750 unit SPKLU, 3.000 unit SPBKLU dan 15.000 unit SPLU.

“Selain infrastrutur, PLN juga harus berkomitmen secara istiqomah untuk menjalankan program migrasi dari penggunaan batubara ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Diharapkan ke depan akan tercipta penggunaan energi ramah lingkungan dari hulu hingga hilir sehingga bukan mustahil bagi Indonesia mencapai zero carbon pada 2060,” tambahnya.

(dna/dna)