Airlangga Pastikan Beleid Diskon Pajak Rampung Juni 2019

24 April 2019

CNN Indonesia | Rabu, 24/04/2019 18:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan aturan terkait insentif pengurangan pajak 200 persen (super tax deduction) bagi perusahaan yang berinvestasi dalam kegiatan vokasi akan selesai pada semester I 2019. Regulasi akan berbentuk Peraturan Pemerintah.

“Saat ini dalam proses administrasi, tapi super deductable tax ini untuk vokasi maupun inovasi insya Allah akan segera diluncurkan. Bisa (semester I) insya Allah,” kata Airlangga, Rabu (24/4).

Ia melanjutkan aturan super tax deduction segera berlaku setelah PP diterbitkan. Menurut dia, banyak pengusaha telah menyatakan minat untuk menggunakan fasilitas tersebut.

Lewat aturan itu, perusahaan yang menanamkan investasi pada sektor vokasi akan mendapatkan potongan pajak hingga 200 persen. Pemerintah berharap insentif pajak itu bisa mendorong pengembangan program vokasi yang dicanangkan pemerintah.

“Misalnya, investasi ikut program link and match berinvestasi SMK tertentu, membantu peralatan SMK senilai Rp1 miliar. Maka, pemerintah akan memberikan potongan pajak Rp2 miliar dalam periode tertentu misalnya lima tahun memotong pajak,” jelasnya.

Sejalan dengan finalisasi aturan super tax deduction, ia menuturkan pemerintah juga segera merampungkan insentif pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi kendaraan dengan emisi karbon rendah hingga 0 persen.

Aturan ini memberikan kelonggaran pada investor yang menanamkan modal di sektor otomotif kendaraan rendah emisi karbon.

“Itu sekalian jadi satu paket, sekalian dibahas dan sekalian dikeluarkan pada saat bersamaan dengan super deductable tax,” tuturnya.

“Misalnya, investasi ikut program link and match berinvestasi SMK tertentu, membantu peralatan SMK senilai Rp1 miliar. Maka, pemerintah akan memberikan potongan pajak Rp2 miliar dalam periode tertentu misalnya lima tahun memotong pajak,” jelasnya.

Sejalan dengan finalisasi aturan super tax deduction, ia menuturkan pemerintah juga segera merampungkan insentif pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi kendaraan dengan emisi karbon rendah hingga 0 persen.

Aturan ini memberikan kelonggaran pada investor yang menanamkan modal di sektor otomotif kendaraan rendah emisi karbon.

“Itu sekalian jadi satu paket, sekalian dibahas dan sekalian dikeluarkan pada saat bersamaan dengan super deductable tax,” tuturnya.