Biar Investasi Migas Bergairah, 3 Insentif Bakal Meluncur

21 July 2021

NEWS – Anisatul Umah, CNBC Indonesia

 

21 July 2021

Jakarta, CNBC Indonesia – Investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) RI masih lemah di tengah tren kenaikan harga minyak dunia. Per semester I 2021 capaian investasi di hulu migas baru US$ 4,92 miliar atau 39,7% dari target tahun ini US$ 12,38 miliar.

Demi memperbaiki iklim investasi di sektor hulu migas, pemerintah menyiapkan sembilan paket insentif. Dari sembilan paket insentif ini, sebanyak enam insentif telah mendapatkan persetujuan pemerintah dan tiga insentif lainnya tengah dalam proses pembahasan.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam konferensi pers, Jumat (16/07/2021), membeberkan tiga insentif yang tengah dipersiapkan pemerintah.

Tiga insentif tersebut antara lain pertama, tax holiday untuk pajak penghasilan di semua wilayah kerja migas. Kedua, penyesuaian biaya pemanfaatan Kilang LNG Badak sebesar US$ 0,22 per MMBTU.

“Ketiga, dukungan dari kementerian yang membina industri pendukung hulu migas (industri baja, rig, jasa, dan service) terhadap pembahasan pajak bagi usaha penunjang kegiatan hulu migas,” paparnya.

Sementara itu, enam paket insentif yang telah disetujui pemerintah antara lain sebagai berikut:

  1. Penundaan biaya Abandonment and Site Restoration(ASR).
    2. Pengecualian PPN LNG melalui penerbitan PP 48 tahun 2020 tentang impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dikecualikan dari Kewajiban PPN.
    3. Pembebasan biaya pemanfaatan barang milik negara (BMN) untuk kegiatan hulu migas.
    4. Penundaan atau pengurangan pajak-pajak tidak langsung.
    5. Penerapan volume gas yang dapat dijual dengan harga market untuk semua skema di atas take or paydan ‘Daily Contract Quantity‘ (DCQ).
    6. Penerapan insentif investasi (depresiasi dipercepat, perubahan split dan DMO full price).

Dwi mengatakan, berbagai insentif ini diberikan di tengah pandemi Covid-19 untuk mendorong investasi hulu yang saat ini tengah lesu.

“Kami sampaikan upaya kita di tengah pandemi dan kelesuan investasi dan dorong kami sampaikan persetujuan supaya memperbaiki, jaga keekonomian lapangan,” ungkapnya.