Genjot Penjualan Motor Listrik, Ini Harapan Pengusaha ke Prabowo-Gibran

21 August 2024

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Berharap ada insentif pajak motor listrik dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Bisnis.com

Rabu, 21 Agustus 2024

 

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengharapkan adanya insentif tambahan berupa keringanan pajak motor listrik dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Insentif dibutuhkan untuk mendorong penjualan motor listrik.

Ketua Aismoli, Budi Setiyadi, mengatakan sejauh ini tampaknya masyarakat masih menunggu kebijakan pemerintahan baru, yang diharapkan akan meneruskan program Jokowi terkait pemberian subsidi motor listrik.

“Jadi harapannya ada insentif yang diberikan ya, baik di [keringanan] pajaknya, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk beralih ke sepeda motor listrik,” kata Budi kepada Bisnis, dikutip Selasa (20/8/2024).

Adapun, sejauh ini pemerintah telah mengucurkan subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit untuk percepatan populasi elektrifikasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023 tentang perubahan atas Permenperin No. 6/2023.

Beleid ini lantas mengubah syarat penerimaan subsidi yang tadinya dari empat golongan menjadi 1 NIK untuk 1 unit. Sebanyak 50.000 unit kuota subsidi pun telah disiapkan untuk anggaran 2024, dan kini ada tambahan kuota 10.700 unit.

Dia mengatakan program subsidi motor listrik telah memberikan dampak positif bagi industri dan masyarakat. Sebab, subsidi ini dianggap penting untuk mendorong adopsi motor listrik di Indonesia dan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Budi, kontinuitas program subsidi sangat penting untuk memastikan bahwa transisi ke kendaraan listrik berjalan lancar.

“Kami berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat melihat manfaat jangka panjang dari program ini dan melanjutkannya demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sejauh ini tantangan terbesar penjualan motor listrik yaitu kurangnya pemahaman masyarakat akan keunggulan menggunakan motor listrik yang dinilai lebih efisien dibandingkan motor berbahan bakar bensin.

“Selain itu, ada keraguan masyarakat yang masih khawatir misalnya kalau dipakai habis listriknya, ngecas-nya di mana. Itu kan infrastruktur [charging station] juga belum tersebar di beberapa tempat umum,” katanya.

Alhasil, sejalan dengan hal tersebut, Aismoli bersama para agen pemegang merek (APM) motor listrik berkomitmen untuk gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan adopsi motor listrik.