Jokowi Minta Anies Beri Insentif Mobil Listrik di Jakarta

08 August 2019

CNN Indonesia | Kamis, 08/08/2019 10:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan insentif kepada masyarakat yang ingin membeli kendaraan bertenaga listrik atau mobil listrik. Dorongan diberikannya karena ia mengakui harga mobil listrik lebih mahal dibandingkan dengan yang berbahan bakar bensin.

“Pembeli kalau harganya terlalu mahal siapa yang mau juga. Sehingga kami mendorong, terutama gubernur DKI yang APBD-nya gede bisa memberi insentif. Saya kira bisa dimulai,” kata Jokowi usai meresmikan Gedung Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Kamis (8/8).

Di sela-sela Jokowi menjawab pertanyaan wartawan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berada di sisi kirinya menyatakan bahwa pihaknya sudah memberi insentif bagi pemilik mobil listrik. Insentif diberikan dengan membebaskan mereka melintas di kawasan ganjil-genap.

“(Kawasan) ganjil-genap bebas untuk mobil listrik,” ujar Anis.

Mendengar pernyataan Anies, Jokowi langsung mengatakan bahwa kebijakan itu bisa menjadi insentif bagi pemilik mobil listrik. Tapi, katanya ada insentif lain yang bisa diberikan, seperti  parkir gratis untuk mobil listrik.

Insentif juga bisa diberikan dengan menggratiskan bea pengurusan surat kendaraan.

“Ada negara-negara yang memberi subsidi sekian dolar untuk membeli mobil listrik. Dan dimulai seperti di Jakarta, busnya, mendorong taksi-taksinya,” tuturnya.

Mantan wali kota Solo itu menyatakan untuk tahap awal motor bertenaga listrik bisa juga didorong untuk digunakan di kawasan Jakarta. Jokowi lantas menyinggung Anies yang akan membelikan motor-motor listrik tersebut.

“Bisa saja motor listrik didorong digunakan di DKI dulu. Dibelikan Pak Gub (Anies),” katanya.

Jokowi menyatakan soal mobil listrik ini bukan soal murah dan mahal, tetapi bisa dibeli oleh masyarakat luas. Ia pun telah meneken peraturan presiden (perpres) tentang percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik (mobil listrik).

Melalui beleid baru itu, Jokowi mengatakan pemerintah ingin mendorong industri otomotif, dengan membangun industri mobil listrik di Indonesia.

“Enggak mungkin bikinnya bisa yang beli enggak ada, untuk apa. Atau belinya murah tapi rusak terus untuk apa?” tuturnya.