Kekurangan penerimaan pajak hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 165 triliun

30 July 2019

Kontan, Selasa, 30 Juli 2019 / 18:08 WIB

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam review terhadap kinerja ekonomi Indonesia di semester I 2019, Center of Reform on Economics (Core) memproyeksikan potensi shortfall (kekurangan) perpajakan hingga akhir tahun 2019 berada di kisaran Rp 150 – Rp 165 triliun.

“Kami memprediksi penerimaan perpajakan hingga akhir tahun akan berada di kisaran Rp 1.620 – Rp 1.634 triliun rupiah atau sekitar 92% dari target APBN yang mencapai Rp 1.786 triliun,” kata Peneliti Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet pada Selasa (30/7) di Jakarta.

Rendahnya penerimaan perpajakan disebut Yusuf tidak terlepas dari penurunan penerimaan pajak dari sektor manufaktur yang merupakan sektor terbesar penyumbang perpajakan. Sektor ini menyumbang 30% dari total setoran pajak.

Sektor manufaktur hingga bulan Juni 2019 mengalami penurunan hingga 2,6%. Sementara pada 2018, pertumbuhan pajak dari sektor manufaktur bisa mencapai 13%.

Melambatnya penerimaan pajak dari sektor ini tidak lepas dari kinerja industri manufaktur. Pertumbuhan sektor manufaktur di Q1 2019 adalah sebesar 3,9%. Ini lebih rendah dari pertumbuhan Q1 2018 yang mencapai 4,96%.