Luhut Colek Sri Mulyani Minta Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan

07 July 2022

Herdi Alif Al Hikam – detikFinance
Kamis, 07 Jul 2022

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pungutan ekspor kelapa sawit diturunkan. Dia mengaku sudah bicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal hal ini.
Hal ini dilakukan untuk memberikan insentif pada pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Sejauh ini realisasi ekspor menurut Luhut belum sesuai harapan.

“Tadi malam saya bicara sama Menteri Keuangan tarif pungutan ekspor (kelapa sawit) mungkin kita bawa sampai ke bawah sehingga orang dikasih insentif untuk ekspor,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi dengan kepala daerah yang tergabung dengan Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI), di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).

Menurut Luhut, bila ekspor kelapa sawit bisa dipercepat maka tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa semakin laku di tingkat petani sehingga harganya naik.

“Kalau itu lancarkan kita harapkan TBS bisa naik. Kalau ekspor, tangkinya ekspor, kan dia ambil kelapa sawit, TBS nanti diproses kan tentu harganya naik,” ujar Luhut.

Namun Luhut mengingatkan saat ini harga TBS sawit memang berada dalam tekanan. Langkah ekonomi Ukraina jadi biang keroknya.

Dia bilang Ukraina baru saja membuka kembali keran ekspor minyak sunflower atau minyak biji bunga matahari setelah hampir lima bulan ditahan. Tidak sampai di situ, Ukraina juga menurunkan pajak ekspor untuk komoditas tersebut.

Hal ini memberikan tekanan pada harga minyak olahan kelapa sawit global. Mau tak mau, hal tersebut pun berimbas ke Indonesia. Meskipun ekspor sudah banyak dilakukan harga jual kelapa sawit ikut anjlok tertekan minyak sunflower Ukraina.

“Memang tak gampang naikkan harga TBS itu kan selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh? 4-5 bulan kan. Sekarang dia turunin pajak dia bawa ekspor pengaruh lah ke yang lain,” ungkap Luhut.

(hal/ara)