Menkeu Ungkap Setoran ke Negara 2020 Anjlok 17 Persen Gegara Pandemi

23 November 2021

CNN Indonesia
Selasa, 23 Nov 2021

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pandemi covid-19 memukul setoran dari perpajakan mendekati 18 persen pada tahun lalu. Secara keseluruhan, ia mencatat penerimaan negara merosot antara 16 persen-17 persen pada 2020.
“Tahun lalu saat menghadapi covid-19 tahun pertama, penerimaan drop mendekati 18 persen untuk perpajakan, total drop penerimaan 16 persen-17 persen, itu adalah penurunan yang sangat tajam dari penerimaan negara,” beber Ani, akrab sapannya, pada pembukaan Kongres AAIPI 2021, Selasa (23/11).

Ia merincikan per Oktober atau kuartal III 2020, realisasi penerimaan perpajakan terkontraksi 15,6 persen atau hanya Rp990,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan pajak Rp826,9 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp164 triliun.

Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkontraksi 16,3 persen atau hanya berhasil terkumpul Rp278,9 triliun.

Di sisi lain, di era pandemi belanja negara membengkak menjadi Rp2.041,8 triliun atau naik 13,6 persen. Walhasil terjadi defisit sebesar 4,67 persen dari PDB untuk membiayai belanja negara.

Namun, Ani melihat ada tren perbaikan pada kuartal III 2021. Perbaikan tercermin dari pertumbuhan pendapatan yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar 15,3 persen dan penerimaan kepabeanan & cukai 25,5 persen.

Ditambah PBNP yang melonjak 25,2 persen, Ani menyebut total penerimaan APBN hingga akhir Oktober 2021 sebesar Rp1.743,6 triliun.

Artinya, pendapatan negara tumbuh 18,6 persen atau 86,6 persen dari target per kuartal III 2021. Menurut dia, peningkatan kinerja PNBP utamanya didukung penerimaan dari sumber daya alam (SDA) karena peningkatan harga komoditas.

Melihat itu, ia optimistis pendapatan negara bisa tumbuh 109,6 persen melampaui target APBN tahun ini. “Ini adalah sebuah rebound recovery yang sangat kuat,” pungkasnya.