Pemerintah Harus Antisipasi Dampak Penurunan Harga Komoditas Ke Penerimaan Pajak

27 February 2023

Kamis, 23 Feb 2023

JAKARTA, investor.id – Pemerintah harus mewaspadai pengaruh penurunan harga komoditas ke perekonomian domestik khususnya ke penerimaan pajak. Dengan realisasi pajak sebesar Rp 162,2 triliun per 31 Januari 2023, terjadi pertumbuhan 48,9%, namun angka pertumbuhan menurun dari posisi yang sama tahun 2022 yang sebesar 59,5%.

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, kondisi penerimaan pajak pada tahun ini akan terpengaruh dengan pelemahan harga komoditas.

“Saya kira ini juga tidak terlepas dari faktor harga komoditas yang relatif sudah berada pada level yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Alhasil, perlu menjadi kewaspadaan bagi pemerintah apalagi mengingat harga komoditas sepanjang tahun ini diproyeksikan akan relatif lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu,” kata Yusuf kepada Investor Daily pada Rabu (22/2/2023) malam.

 

Sedangkan dari sisi belanja realisasi belanja negara mencapai Rp 141,4 triliun (4,6% dari target) atau tumbuh 11,2%, Yusuf menilai ada pencapaian pertumbuhan yang baik. Ini ditandai dengan pertumbuhan belanja yang mencapai 11% pada belanja per 31 Januari 2023, angka ini relatif lebih baik bila dibandingkan dengan pencapaian pertumbuhan belanja negara pada periode yang sama tahun 2022. Sebab, pada 31 Januari 2022 realisasi belanja negara mengalami kontraksi 13%.

“Pertumbuhan belanja pada Januari 2023 ini merupakan hal positif dalam konteks belanja pada APBN ini digunakan sedini mungkin di awal tahun untuk beragam pos-pos yang berkaitan dengan upaya melanjutkan pemulihan ekonomi,” kata Yusuf.

Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai kinerja APBN 2023, sebab masih ada waktu 11 bulan ke depan. “Mungkin baru kelihatan pada bulan ketiga atau kuartal I-2023. Bisa dilihat juga dampaknya ke pertumbuhan ekonominya. Terkait dengan dampak ke pertumbuhan ekonomi tentu belanja harus digenjot di awal tahun. Masih di bawah 5% pada bulan Januari, harus digenjot lagi,” kata Nailul.

Editor : Thomas Harefa (thomas@investor.co.id)