Pemerintah Siapkan Insentif Industri Padat Karya Rp 20 T
03 January 2025
Shafira Cendra Arini – detikFinance
Kamis, 02 Jan 2025
Detik –
Pemerintah menyiapkan Rp 20 triliun untuk pembiayaan kredit investasi pada 2025. Dana tersebut dikucurkan sebagai insentif terhadap industri padat karya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan agar kebijakan pemerintah mengutamakan kepentingan rakyat. Selaras dengan itu, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang krusial guna mendorong perekonomian rakyat, di antaranya penyaluran kredit untuk industri padat karya.
“Untuk meningkatkan daya saing industri nasional, pemerintah menyiapkan kredit sebesar Rp 20 triliun sebagai insentif industri padat karya,” kata Airlangga dikutip dari unggahan Instagram @airlanggahartarto_official, Kamis (2/12/2024).
Airlangga menjelaskan, ada beberapa industri yang dapat mengajukan kredit padat karya ini, antara lain, tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, makanan dan minuman hingga produk mainan anak. Syaratnya, minimal pekerja sebanyak 50 orang.
Selain itu, Pemerintah juga menyiapkan paket ekonomi berupa Kredit KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp 500 juta hingga Rp 10 Miliar. Airlangga menambahkan, juga difasilitasi dukungan Kredit Modal Kerja.
“Paket ekonomi tersebut juga dapat dikombinasikan dengan Kredit Modal Kerja yang memiliki plafon hingga Rp 20 triliun,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kredit Investasi Padat Karya ini selaras dengan keputusan dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM. Pemerintah sepakat meluncurkan skema kredit/pembiayaan baru.
Dikutip dari Antara, skema Kredit Investasi Padat Karya ini dirancang khusus untuk mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui skema ini, pelaku industri dapat mengakses pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Skema kredit ini menawarkan sejumlah skema, antara lain; 1) Plafon pinjaman di atas Rp500 juta hingga Rp10 miliar; 2) Suku bunga/marjin yang lebih rendah dari kredit komersial; 3) Jangka waktu pinjaman fleksibel antara 5-8 tahun.
Untuk mendapatkan kredit ini, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya: 1) Memiliki usaha yang produktif dan layak; 2) Memiliki pengalaman usaha minimal 2 tahun; dan 3) Memiliki paling sedikit 50 tenaga kerja yang diharapkan dapat meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi karena revitalisasi mesin yang dilakukan.
(shc/ara)