Prediksi 21 mobil yang akan turun harga berkat pajak PPnBM 0 persen mulai Maret 2021

25 February 2021

Kamis, 25 Februari 2021

KONTAN.CO.ID – Jakarta. Tak lama lagi, harga mobil baru sejumlah tipe akan turun. Setidaknya ada sebanyak 21 mobil baru yang bakal turun harga mulai Maret 2021.

Penurunan harga mobil baru tersebut karena ada insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor 0 persen. Selama ini, tarif PPnBM mobil baru mulai dari 10% atau lebih.

Pemerintah berencana memberikan insentif penurunan tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor atau mobil pada Maret 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, insentif penurunan PPnBM ini untuk kendaraan di bawah 1500 cc yakni kategori sedan dan 4×2.

Dengan adanya insentif pajak mobil baru 0 persen ini, pemerintah berharap konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan meningkat, serta meningkatkan utilitas industri otomotif dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2021.

Insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen ini rencananya berlaku selama 3 tahap dalam waktu 9 bulan. Tahap pertama insentif 100 persen atau dengan kata lain tarif pajak PPnBM mobil baru bakal 0 persen.

Sedangkan tahap kedua, ada potongan 50 persen tarif PPnBM mobil baru. Lalu pada tahap ketiga, potongan tarif PPnBM mobil baru sebesar 25 persen.

Relaksasi pajak mobil baru 0 persen akan diberikan kepada mobil penumpang 4×2 termasuk sedang dengan kubikasi mesin kurang dari 1.500 cc dengan Tingkat Kandungan Lokal Dlam Negeri (TKDN) 70 persen. Dengan begitu hanya kendaraan yang berasal dari pabrikan yang memiliki fasilitas perakitan di Indonesia yang bisa menikmati insentif tersebut.

Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com dan wawancara KONTAN dengan bagian pemasaran salah satu diler mobil di Jakarta, ada 21 mobil yang bisa mendapatkan insentif pajak PPnBM 0 persen

Daftar mobil Honda penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

.Ada lima produk Honda yang bisa mendapatkan insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen yakni:

  • Mobilio
  • BR-V
  • Jazz
  • Brio RS
  • HR-V.

Honda City memiliki kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, tetapi merupakan produk CBU Thailand sehingga tidak memenuhi kriteria.

Daftar mobil Suzuki penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Suzuki memiliki banyak produk dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, akan tetapi model yang diperkirakan mendapatkan insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen adalah:

  • All New Ertiga
  • XL7
  • APV

Produk Suzuki lain seperti Baleno, SX-4 S-Cross, Ignis, dan Jimny adalah produk CBU India dan Jepang. Carry dan Karimun Wagon R sendiri telah dibebaskan PPnBM karena mobil niaga dan LCGC.

Daftar mobil Mitsubishi penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Berdasarkan kriteria pemberian insentif PPnBM, mobil Mitsubishi yang mendapatkan pajak mobil baru 0 persen adalah:

  • Mitsubishi Xpander
  • Mitsubishi Xpander Cross

Sementara untuk Eclipse Cross, Pajero Sport dan Triton dipastikan tidak mendapatkan insentif ini karena mereka berstatus CKD, 4X4, dan berkapasitas mesin di atas 1.500 cc.

Daftar mobil Toyota penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Toyota memiliki beberapa produk sesuai dengan persyaratan relaksasi atau insentif pajak PPnBM tersebut. Produk Toyota yang bisa mendapatkan insentif pajak mobil 0 persen adalah:

  • Avanza
  • Rush
  • Sienta
  • Yaris
  • Vios
  • Toyota

Vios menjadi satu-satunya sedan yang bisa mendapatkan insentif fiskal pajak PPnBM mobil baru 0 persen. Vios memiliki TKDN mencapai 75 persen.

Daftar mobil Daihatsu penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Daihatsu memiliki beberapa produk sesuai dengan persyaratan relaksasi atau insentif pajak PPnBM tersebut. Produk Daihatsu yang bisa mendapatkan insentif pajak mobil 0 persen adalah:

  • Xenia
  • Terios

Daftar mobil Nissan penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Nissan memiliki beberapa produk sesuai dengan persyaratan relaksasi atau insentif pajak PPnBM tersebut. Produk Nissan yang bisa mendapatkan insentif pajak mobil 0 persen adalah:

  • All New Livina

Daftar mobil Wuling penerima insentif pajak PPnBM mobil baru 0 persen

Wuling memiliki beberapa produk sesuai dengan persyaratan relaksasi atau insentif pajak PPnBM tersebut. Produk Daihatsu yang bisa mendapatkan insentif pajak mobil 0 persen adalah:

  • Confero
  • Cortez

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33 Tahun 2017, PPnBM mobil 4×2, di bawah 1.500 cc adalah sekitar 10 persen. Sementara sedan 4×2 di bawah 1.500 cc adalah sebesar 30 persen.

Perhitungan kasarnya, misalnya Honda Mobilio S M/T dengan harga NJKB dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2021 adalah Rp 154 juta. Harga ritel di situs Honda Indonesia adalah Rp 207,500 juta.

Maka, PPnBM adalah 10 persen PPnBM dikali Rp 154 juta harga NJKB yakni Rp 15,4 juta. Harga ritel Rp 207,500 juta dikurangi Rp 15,4 juta adalah Rp 192,1 juta. Jadi, harga mobil baru Honda Mobilio dengan insentif pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 192,1 juta.

Berikut ini adalah estimasi harga mobil baru setelah mendapatkan insentif pajak PPnBM sebesar 0 persen:

Honda

  • Honda Mobilio dengan harga awal Rp 207,5 juta sampai Rp 252,5 juta. Estimasi harga mobil baru Honda Mobilio dengan pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 186,750 juta sampai Rp 227,250 juta.
  • Honda BR-V dengan harga awal Rp 253,5 juta sampai Rp 296 juta. Estimasi harga mobil baru Honda BR-V dengan pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 228,150 juta sampai Rp 266,4 juta.
  • Honda Jazz dengan harga Rp 255 juta sampai Rp 298,5 juta. Estimasi harga mobil baru Honda Jazz dengan pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 229,5 juta sampai Rp 268,650 juta.
  • Honda Brio RS dengan harga Rp 188,5 juta sampai Rp 204 juta. Estimasi harga mobil baru Honda Biro RS dengan pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 169,65 juta sampai Rp 183,6 juta.
  • Honda HR-V 1.5L dengan harga awal Rp 303 juta sampai Rp 355,5 juta. Estimasi harga mobil baru Honda HR-V 1.5L dengan pajak PPnBM 0 persen adalah Rp 272,7 juta sampai Rp 319,950 juta.

Toyota

  • Harga awal Avanza Rp 200,2 juta sampai Rp 231,250 juta. Estimasi harga mobil baru Avanza pasca pajak 0 persen Rp 187,2 juta sampai Rp 215,25 juta (turun Rp 13 juta – Rp 16 juta)
  • Harga awal Yariz Rp 266,250 juta sampai Rp 304,250 juta. Estimasi harga mobil baru Toyota Yaris setelah insentif pajak 0 persen Rp 248,25 juta sampai Rp 283,25 juta (turun Rp 18 juta-Rp 21 juta).
  • Harga awal Vios Rp 311,950 juta sampai Rp 346,850 juta. Estimasi harga mobil baru Vios setelah insentif pajak 0 persen Rp 251,95 juta sampai Rp 291,85 juta (turun Rp 60 juta-Rp 65 juta)
  • Harga awal Rush Rp 257,7 juta sampai Rp 279,1 juta. Estimasi harga mobil baru Rush dengan insentif pajak PPnBM 0 persen Rp 268,7 juta sampai Rp 257,1 juta (turun Rp 19 juta-Rp 22 juta)
  • Harga awal Sienta Rp 251,8 juta sampai Rp 315,65 juta. Estimasi harga mobil baru Sienta dengan insentif pajak PPnBM 0 persen Rp 232,8 juta sampai Rp 293,65 juta (turun Rp 16 juta-Rp 22 juta).

Mitsubishi

  • Prediksi harga mobil baru Xpander dan Xpander Cross setelah disesuaikan dengan insentif pajak PPnBM 0 persen tahun ini maka Rp 221 juta sampai Rp 276 juta.

Nissan

  • Harga awal All New Livina mulai dari Rp 208,3 juta sampai Rp 276,050 juta. Estimasi harga mobil baru All New Livina pasca pajak 0 persen adalah Rp 187,470 juta sampai Rp 248,445 juta

Daihatsu

  • Harga awal Xenia mulai Rp 196,750 juta sampai Rp 240,650 juta. Estimasi harga mobil baru Xenia pasca pajak PPnBM 0 persen Rp 177,075 juta sampai Rp 216,585 juta
  • Harga awal Terios Rp 214,450 juta sampai Rp 269,050 juta. Estimasi harga mobil baru dengan insentif pajak PPnBM 0 persen Rp 193,005 juta sampai Rp 242,145 juta

Wuling

  • Harga awal Confero Rp 154,8 juta sampai Rp 202,8 juta. Estimasi harga mobil baru Confero pasca pajak PPnBM 0 persen Rp 139,320 juta sampai Rp 182,520 juta

Itulah prediksi penurunan harga mobil yang bakal mendapat insentif pajak PPnBM 0 persen. Ingat, prediksi harga ini masih hitungan kasar.

Realisasi penurunan harga mobil yang bakal mendapat insentif pajak PPnBM 0 persen diperkirakan lebih kecil dibandingkan prediksi di atas. Selain itu, harga mobil baru juga bakal berbeda di setiap diler karena perbedaan kebijakan marketing di masing-masing lokasi.