Terdampak Covid-19, kontribusi PNBP dan pajak holding tambang bakal anjlok separuh

30 June 2020

Kontan, Selasa, 30 Juni 2020 / 17:53 WIB

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pandemi Covid-19 menekan kinerja holding pertambangan BUMN, MIND ID. Akibatnya, setoran ke negara dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bakal anjlok di tahun ini.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak membeberkan, hingga periode Kuartal I-2020, kontribusi pajak dan PNBP dari MIND ID hanya mencapai Rp 2,37 triliun. Terdiri dari setoran pajak sebesar Rp 1,49 triliun dan PNBP sebanyak Rp 876 miliar.

Dengan capaian itu, realisasi pajak dan PNBP hingga akhir tahun ditaksir hanya mencapai Rp 10 triliun – Rp11 triliun. Jumlah itu anjlok hampir separuh dari kontribusi pajak dan PNBP MIND ID di tahun lalu. Pada tahun 2019, setoran pajak dan PNBP dari anggota holding perusahaan tambang BUMN mencapai Rp 22,91 triliun yang terdiri dari setoran pajak sebanyak Rp 16,15 triliun dan PNBP Rp 6,75 triliun.

“Mungkin akan flat di level ini sampai akhir tahun. Jadi sampai akhir tahun Rp 10 triliun-Rp 11 triliun, jadi sekitar 50% penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Orias saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (30/6).

Sejatinya, setoran PNBP dan pajak dari perusahaan tambang plat merah ini terus menurun dalam dua tahun terakhir. Mengingat pada tahun 2018, setoran pajak dan PNBP mampu mencapai Rp 38,2 triliun dengan kontribusi PNBP Rp 11,34 triliun dan pajak Rp 26,85 triliun.

Orias beralasan, penurunan setoran pajak dan PNBP terkait erat dengan merosotnya harga dan pasar komoditas. Sebab, komponen setoran ke negara, terutama royalti sangat terkait dengan kinerja penjualan dan harga komoditas.

Nah, pada masa pandemi covid-19 ini, Orias menyatakan bahwa hampir seluruh komoditas yang diproduksi dan dijual anak-anak usaha MIND ID mengalami penurunan harga. Orias mencontohkan, untuk komoditas aluminium misalnya, pada awal tahun harga diproyeksikan bisa menyentuh US$ 1.894 per ton, namun realisasinya hanya mampu di level US$ 1.500 per ton.

“Semua komoditi itu mengalami penurunan. Alumunium, timah, tembaga, batubara. Paling hanya emas saja yang memang masih mencatatkan harga yang baik,” ujar Orias.

Kondisi itu juga diperparah dengan tekanan pada pasar komoditas yang melemahkan permintaan (demand) komoditas tambang. “Kenapa turun? karena tren komoditas juga mengalami penurunan. Sisi penjualan cukup berat, karena demand turun. Karena ini berhubungan langsung dengan harga dan kinerja penjualan,” jelas Orias.

Komisi VII DPR RI pun meminta agar MIND ID bisa menjaga kontribusi setoran ke negara. Komisi yang membidangi energi ini berharap penurunan setoran pajak dan PNBP tidak turun terlalu dalam.

“Komisi VII mendesak (MIND ID) untuk membuat langkah-langkah terobosan di tengah di tengah harga komoditas tambang dan permintaan yang menurun, agar kontribusi PNBP dan pajak tidak menurun jauh,” ungkap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin saat membacakan kesimpulan rapat.

Orias pun mengatakan, pihaknya memang tengah menjaga kinerja dengan melakukan sejumlah efisiensi yang diperlukan. “Kami berusaha melakukan efisiensi di masing-masing perusahaan. Penerimaan negara tetap kita jaga,” kata Orias.