Trump ancam kenakan pajak baru ke perusahaan yang produksi di luar AS

14 May 2020

Kontan, Kamis, 14 Mei 2020 / 23:43 WIB

KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Presiden Donald Trump mengancam bakal mengenakan pajak baru pada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memproduksi barang-barang di luar negeri.

Ini menjadi langkah lain yang bisa Trump lakukan untuk mendorong rantai pasokan menjauh dari China dan meningkatkan hambatan perdagangan baru dengan negeri tembok raksasa.

Melansir Reuters, Trump mengatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network, perpajakan adalah “insentif” bagi perusahaan untuk mengembalikan kegiatan manufaktur ke AS.

Tapi, dia tidak memerinci, apakah kebijakan tersebut akan menjadi tarif lintas baru atau bentuk pajak lain, yang akan membutuhkan persetujuan Kongres AS.

“Anda tahu, jika kami ingin memasang perbatasan kami sendiri, seperti yang dilakukan negara lain kepada kami, Apple akan membangun 100 persen produk mereka di Amerika Serikat. Begitulah cara kerjanya,” kata Trump.

Pejabat AS menyebutkan, Pemerintahan Trump adalah upaya “turbocharging” untuk mendorong perusahaan memindahkan produksi jauh dari China, sebagai cara menghukum Beijing karena penanganan awal wabah virus corona baru.

Ditanya, apakah Trump akan mempertimbangkan untuk memberikan keringanan pajak kepada perusahaan yang mengembalikan operasi manufaktur ke AS, dia bilang, ia bisa mengenakan pajak pada mereka jika tidak pulang ke negeri uak Sam.

“Sejujurnya, satu insentif adalah membebankan pajak untuk mereka ketika mereka membuat produk di luar. Kita tidak perlu berbuat banyak untuk mereka. Mereka harus melakukannya untuk kita,” ujar Trump.

Trump menghabiskan banyak dari tiga tahun pertamanya di Gedung Putih untuk mengobarkan perang dagang terhadap China atas praktik perdagangan, transfer teknologi, dan kebijakan industri, lalu memberlakukan tarif hukuman pada impor Tiongkok senilai US$ 370 miliar.

Pada Januari, sebelum virus corona menyebar secara global, tarif baru Trump telah menelan biaya perusahaan AS sebesar US$ 46 miliar, menurut data Departemen Perdagangan.

Banyak kelompok bisnis dan ekonom menyerukan Trump untuk memotong tarif, setidaknya untuk sementara, untuk mengurangi tekanan biaya pada perusahaan AS yang menghadapi penurunan pendapatan.