Trump ancam kenakan tarif baru mulai 1 September, perang dagang AS-China memanas

02 August 2019

Kontan, Jumat, 02 Agustus 2019 / 05:45 WIB

KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif baru sebesar 10% bagi barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September, setelah negosiator AS dan China gagal memulai perundingan dagang antara kedua negara.

Mengutip Reuters, Kamis (1/8), pungutan yang akan memukul sejumlah barang konsumsi mulai ponsel, laptop, mainan dan alas kaki meningkatkan ketegangan dalam perang dagang yang telah mengganggu rantai pasok global dan mengguncang pasar keuangan selama lebih dari satu tahun.

“Pembicaraan perdagangan terus berlanjut dan selama pembicaraan tersebut, AS akan mulai mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk sisa US$ 300 miliar barang yang berasal dari China ke negara kami pada 1 September. Ini belum termasuk US$ 250 miliar yang sudah dikenakan tarif 25%,” tulis Trump dalam cuitannya.

Trump juga menyalahkan China karena tidak menepati janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS dan mengkritik Presiden China Xi Jinping karena gagal berbuat banyak untuk membendung penjualan fentanil opioid sintetis.

Cuitan Trump tersebut menyusul pengarahan oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengenai perundingan dagang di Shanghai, pertemuan tatap muka pertama dengan para pejabat China sejak Trump dan Xi Jinping menyetujui gencatan senjata perang dagang pada KTT G20 Juni lalu di Osaka.

Dalam perundingan dagang yang berakhir Rabu (31/7) lalu ada sedikit tanda kemajuan, meski kedua negara menggambarkan negosiasi berjalan konstruktif. Putaran lain dari pertemuan antar negosiator dijadwalkan pada September mendatang.

Trump telah menekan Xi untuk menindak banjir fentanil dan zat yang terkait fentanil di China, yang oleh AS, menurut para pejabat adalah sumber utama obat yang menjadi penyebab lebih dari 28.000 kematian akibat overdosis opioid sintetis di AS pada tahun 2017.

Xi berjanji kepada Trump dalam pertemuan puncak di Argentina pada Desember lalu bahwa China akan mengambil tindakan. China berjanji mulai 1 Mei akan memperluas daftar narkotika yang berada di bawah kendali negara untuk memasukkan lebih dari 1.400 analog fentanyl yang diketahui, yang memiliki susunan kimia yang sedikit berbeda tetapi bersifat adiktif dan berpotensi mematikan, serta yang baru dikembangkan di masa depan.

Perundingan antara AS dengan China runtuh pada Mei setelah pejabat AS menuduh China menarik diri dari komitmen sebelumnya. AS dengan kejam menaikkan tarif impor barang-barang dari China senilai US$ 200 miliar dan China membalas. Sehingga ketegangan dagang meningkat.

Trump kemudian mengancam akan menjatuhkan sanksi tarif sebesar 25% pada barang-barang China senilai US$ 300 miliar yang tersisa, memicu peringatan dari Walmart dan perusahaan AS utama lainnya.

Kicauan Kamis mengindikasikan bahwa barang-barang itu akan dikenakan tarif yang lebih rendah ketimbang ancaman semula.

Sementara AS mengeluhkan kurangnya pembelian produk pertanian oleh China, Beijing telah menekan AS untuk melonggarkan pembatasan penjualan pada Huawei seperti yang telah dijanjikan.

Departemen Pertanian AS pada Kamis (1/8) mengkonfirmasi penjualan 68.000 ton kedelai ke pihak swasta China sekitar pekan lalu.