Wow, Bank Mandiri Menampung Penerimaan Negara Rp285 Triliun

06 November 2019

Bisnis.com 06 November 2019  |  15:14 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat penerimaan negara sepanjang Januari – September 2019 melalui perseroan sebesar Rp285 triliun. Adapun, sebesar Rp64 triliun di antaranya merupakan penerimaan bea dan cukai.

Sementara itu, baru 53% dari penerimaan bea cukai di Bank Mandiri itu dilakukan melalui channel Mandiri Cash Management (MCM). Untuk itu, perseroan kembali menjalin kerja sama dengan Bea Cukai untuk meluncurkan integrasi sistem pembayaran kepabeanan dan cukai dengan perbankan.

Melalui layanan ini, mitra Bea Cukai yang telah menggunakan layanan MCM akan dapat mengecek status dan membayar billing kepabeanan dan cukai secara aman, nyaman, dan cepat hanya dengan menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

SVP Government and Institutional PT Bank Mandiri Persero Dadang Ramadhan mengatakan sinergi yang telah terjalin ini diharapakan dapat terus dilanjutkan sejalan dengan inovasi yang dilakukan oleh Bea Cukai dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Misalnya, menjadi mitra solusi layanan perbankan untuk transaksi pembayaran penerimaan negara dalam rangka kepabeanan dan cukai secara elektronik.

“Kami akan terus berkomitmen untuk terus mendukung Bea Cukai dalam memberikan berbagai kebutuhan perbankan bagi Bea Cukai serta memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat pada umumnya,” katanya melalui siaran pers, Rabu (6/11/2019).

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Agus Sudarmadi menambahkan kerja sama antara Bea Cukai dan Bank Mandiri ini merupakan bentuk nyata kolaborasi pemanfaatan teknologi dan informasi di era digital untuk memudahkan mitra Bea Cukai.

Menurutnya, di era digital yang serba cepat ini, kolaborasi adalah salah satu kata kuncinya, konektivitas digital yang seamless dari end-to-end tanpa ada intervensi proses manual adalah cita-cita dari semua pihak baik dari sektor swasta dan sektor pemerintah.

Dia menambahkan bahwa pendekatan kolaborasi dapat memastikan integrasi antar sektor dapat terjalin tanpa mematikan atau menghilangkan sistem yang sudah ada di masing masing sektor.

Layanan yang diluncurkan kali ini merupakan hasil implementasi open Application Programming Interface (API) dengan standar semua bank persepsi dapat terintegrasi dengan Customs and Excise Information and System Application (CEISA).

Layanan ini juga merupakan bagian dari langkah antisipatif Bea Cukai untuk terus memperbaiki dan meningkatkan layanan kepada masyarakat serta meletakkan tonggak baru sistem layanan Bea Cukai ke era big data dan revolusi industri 4.0. Layanan terbaru ini juga memastikan kemudahan bagi para pengguna jasa.

“Dengan adanya integrasi kedua sistem tersebut akan dapat menghindari kesalahan input data ID Billing, menghindari kesalahan pembayaran terhadap ID Billing yang sudah expired, meningkatkan efisiensi waktu terhadap proses pembayaran,” ujar Agus.

Ke depannya, pengembangan fitur juga akan dilakukan untuk mendapatkan fitur dari sistem perbankan seperti autodebet.

Sinergi kedua instansi ini kali ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama yang sudah terjalin sejak lama. Berbagai inisiatif transformasi transaksi digital telah dikembangkan bersama antara Bea Cukai dan Bank Mandiri.

Dimulai pada 2016 melalui penginisiasian pemanfaatan mini ATM untuk transaksi pembayaran kepabeanan dan cukai.

Selanjutnya, pada 2018 penandatanganan kerja sama pengembangan integrasi pelayanan transaksi pembayaran, kolaborasi yg terus diperkuat ini diharapkan akan mendorong program transformasi digital di lingkungan Kementerian Keuangan dan secara khusus meningkatkan penerimaan negara untuk kepabeanan dan cukai.