Begini Cara Pengusaha ‘Sentil’ Bea Cukai Gegara Sistem Error

16 July 2021

NEWS – Ferry Sandi , CNBC Indonesia

 

15 July 2021

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha di bidang logistik menanti langkah nyata dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu dalam memulihkan sistem Customs – Excise Information System and Automation (CEISA). Ditjen Bea Cukai juga seharusnya bertanggungjawab secara nyata dalam setiap tagihan karena keterlambatan akibat sistem pelayanan mereka error.

“Ketika kami membuat kesalahan dalam pembuatan dokumen, dicecar habis sama Bea Cukai, kami nggak bisa keluarin (barang), ada denda di situ atas kesalahan kami deklarasi barang, kami didenda, fine itu mendidik kami. Sekarang kebalik ketika Anda salah gimana? harus fair dong,” kata Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto kepada CNBC Indonesia Kamis (15/7/21).

Meski sudah berjalan lebih dari seminggu, hingga kini belum ada pertemuan antara Bea Cukai dan pelaku usaha dalam menyelesaikan persoalan itu. Namun, Mahendra mengaku tidak membutuhkan pertemuan tersebut, namun yang terpenting adalah pemerintah bisa segera menyelesaikan kendalanya. Apalagi, saat ini pengusaha dibayangi oleh besarnya tunggakan akibat barang yang menumpuk di pelabuhan.

 

“Gimana caranya koordinasi Bea Cukai dan pihak operator pelabuhan untuk meniadakan biaya akibat kesalahan sistem, itu saja. Nggak perlu pertemuan dan sebagainya, karena kami juga ya sudah mau ngapain, kalau kami rugi emang bisa denda ke pemerintah? Kan nggak bisa, kami lebih baik perbaiki hubungan kami dengan customer, lebih produktif,” sebut Mahendra.

Selama keterlambatan ini, pengusaha harus membayar mahal aspek lainnya selain denda uang, yakni kepercayaan dari pengimpor di negara lain. Keterlambatan atas hal seperti ini bisa menurunkan kepercayaan, sehingga dampaknya bisa jauh lebih besar, yakni sampai tidak memesan barang lagi. Apalagi, ini sudah memasuki minggu kedua.

“Mitigasi harusnya disiapin ketika melakukan suatu perubahan. Setengah jam aja sudah lama. Supaya nggak chaos di lapangan yang menyebabkan makin lama lagi proses di pelabuhan. Nanti tarik menarik, nanti pelabuhan (tanya) siapa yang mau bayar nih, Bea Cukai jamin dulu mau bayar, sementara kita ini jalan terus waktu,” sebut Mahendra.