Begini Jurus Kantor Pajak Jakarta Selatan I Genjot Penerimaan dari UMKM

15 August 2024

Samuel Gading – detikFinance

Kamis, 15 Agu 2024

Detik –

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I menggenjot penerimaan pajak dari sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Salah satu caranya adalah lewat program Business Development Services (BDS) yang terlaksana Kamis (15/8) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mampang Prapatan.

Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan I Dionysius Lucas Hendrawan, mengatakan program itu mendatangkan sebanyak 26 pelaku UMKM dari 4 kecamatan yakni Mampang Prapatan, Pancoran, Setiabudi, Tebet. Mereka diberi ruang untuk berjualan serta pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha.

“Kami semakin menggalakkan pembinaan ini yang diharapkan bisa membuat UMKM ini punya tempat, pasar, sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan UMKM mereka,” kata Lucas ditemui di KPP Pratama Mampang Prapatan, Kamis (15/8/2024).

Lucas menjelaskan salah satu jenis pelatihan yang diberikan adalah dengan mendatangkan perwakilan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Instansi tersebut diharapkan bisa memberikan pengetahuan terkait persoalan ekspor-impor, tema ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM khususnya yang ingin ‘naik kelas’ menjadi eksportir.

“Teman-teman dari Bea Cukai kan lebih tau nih negara mana yang membutuhkan, barang apa, kemudian apa yang menjadi persyaratan-persyaratannya sehingga teman-teman Bea Cukai bisa membantu bagi mereka-mereka para UMKM untuk bisa ekspor sekaligus juga menambah devisa buat kita semua,” jelasnya.

Di wilayah Kanwil DJP Jakarta Selatan I sendiri, Lucas mengatakan kontribusi para UMKM bagi pajak cukup besar. Jumlah kontribusinya mencapai sekitar 30% dari total Rp 51 triliun penerimaan pajak per Juli 2024.

Meski jumlah setoran pajak perseorangan pelaku UMKM tergolong kecil, jumlahnya yang banyak membuat pelaku UMKM kini menjadi salah satu penyetor pajak yang diperhitungkan oleh negara

“Mereka ini kan termasuk pelaku bisnis yang sekarang memang banyak di negara kita. Meski setorannya ga besar per masing-masing tapi kontribusinya (kuantitasnya) cukup besar, itu yang memang jadi perhatian kita,” jelasnya.

Buka Bazar Dua Hari

Lucas pun menjelaskan bahwa BDS bertemakan ‘Jamp Fest Carnival’ bakal terlaksana selama dua hari mulai hari ini, Kamis (15/8) dan Jumat (15/8). Selain pelatihan, ada berbagai kegiatan lain yang dihadirkan dalam agenda tersebut.

Pertama ada bazaar yang diikuti oleh 56 tenant, sebanyak 28 di antaranya adalah UMKM binaan Jakpreneur dan 28 lainnya adalah para wajib pajak yang terdaftar dan memiliki usaha di wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan dan sekitarnya. Kemudian berikutnya, ada lomba menggambar untuk anak level Sekolah Dasar (SD) yang terlaksana hari ini, Kamis (15/8).

Lalu adapula lomba senam berkelompok antar kelurahan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan yang akan menampilkan 10 peserta di babak grand final pada hari Jumat besok (16/8). Selain itu ada juga Garage Sale for Charity alias kegiatan amal yang akan melelang barang-barang layak pakai yang hasil penjualannya akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.

Acara BDS juga bakal dimeriahkan penampilan Paduan Suara Jampang Voices dan Jampang Akustik, demo pengelolaan sampah dari Rekosistem, demo pembuatan rajutan tas (Chunky Bag) oleh Mommies Nook serta berbagai mini games berhadiah menarik seperti rodeo bull, capit boneka, lempar gelang dan lain-lain.

Lucas menjelaskan, bahwa Kanwil DJP Jakarta Selatan I memang mendorong agar berbagai KPP untuk menumbuhkan dan mengembangkan pelaku UMKM di wilayah masing-masing. 6 KPP bahkan diberi instruksi khusus buat punya pelaku UMKM binaan. Keenamnya adalah KPP Setia Budi 1, KPP Setia Budi 2, KPP Setia Budi 2, KPP Tebet, KPP Pancoran.

Dalam satu tahun, setiap KPP diberi jatah sebanyak dua kali untuk mengeksekusi program DBS. Ini berarti kegiatan tersebut rutin diselenggarakan setiap bulan.

“Jadi giliran terus, masing-masing KPP dapat jatah dua kali satu tahun jadi pas 12 bulan,” bebernya.

Menurut Lucas hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat pelaku UMKM adalah salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

(kil/kil)