China Pangkas Rasio Cadangan Bank dan Pajak

04 January 2019

CNN Indonesia | Jumat, 04/01/2019 13:33 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Perdana Menteri China Li Keqiang menegaskan pihaknya akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank (reserve requirement ratio/RRR), pajak, dan biaya. Kebijakan itu ditetapkan seiring perlambatan pertumbuhan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Sebelumnya, China memotong rasio cadangan sebanyak empat kali pada 2018. Pengurangan RRR lebih lanjut banyak diharapkan sejumlah pihak pada tahun ini.

Dalam situs resmi pemerintahan China, Li memaparkan langkah-langkah itu juga akan mencakup pemotongan RRR yang bertujuan mendukung perusahaan kecil dan swasta.

“China juga akan meningkatkan ‘countercyclical adjustments’ (penyesuaian untuk menghadapi siklus perlambatan) melalui kebijakan makro. Selanjutnya, memangkas pajak dan biaya,” ungkap Li seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/1).

Li menyampaikan pernyataan itu dalam pertemuan dengan para pejabat regulator perbankan dan asuransi Negeri Tirai Bambu, setelah mengunjungi bank sentral Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, dan China Construction Bank.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Wakil Perdana Menteri Liu He dan Sekretaris Jenderal Kabinet Xiao Jie, dan Dewan Negara.

Seperti diketahui, China dan Amerika Serikat (AS) mengalami perang dagang sepanjang tahun lalu. Akibatnya, aliran barang bernilai ratusan miliar dolar terganggu. Tak cuma itu saja, perang dagang kedua negara juga disebut-sebut memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Hari ini, Kementerian Perdagangan China menyebut tim kerja yang dipimpin oleh Jeffrey Gerrish, Perwakilan Perdagangan dari AS, akan menyambangi China untuk berdiskusi.

Pada awal tahun, indeks saham bursa Asia merosot pada perdagangan hari pertama 2019, karena data ekonomi China yang mengecewakan, membuat sentimen ekonomi redup.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,6 persen, menunjukkan survei aktivitas manufaktur sektor swasta China untuk pertama kalinya dalam 19 bulan.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Caixin/Markit (PMI) untuk Desember turun menjadi 49,7 dari level indeks bulan sebelumnya 50,2, dan diikuti survei yang buruk terkait output sektor manufaktur.