Denda Telat Lapor SPT Pajak Tahunan

26 February 2021

Tim, CNN Indonesia | Jumat, 26/02/2021 13:11 WIB

 

Denda telat lapor SPT Pajak Tahunan pribadi dan badan beda besarannya. Berikut batas akhir penyampaian SPT dan denda telat lapor SPT Pajak Tahunan. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia —

Memasuki musim wajib lapor pajak tahunan yang sudah berlangsung saat ini sampai 31 Maret 2021 mendatang, jangan sampai membuat Anda lupa menunaikan kewajiban perpajakan.

Pasalnya, sistem perpajakan di Indonesia ini menganut sistem self-assessment. Artinya, jika kewajiban tidak dilakukan Wajib Pajak (WP) sebagaimana mestinya, maka ada sanksi menanti.

Sanksi dimaksud adalah denda telat lapor SPT Pajak Tahunan, yang tercantum dalam Undang-undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pasal 7 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) UU Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP).

 

Adapun besaran denda telat lapor SPT Pajak Tahunan Pribadi adalah Rp100 ribu. Sedangkan denda telat lapor SPT Pajak Tahunan Badan mencapai Rp1 juta.

Tujuan dari penetapan denda ini untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak (WP).

Namun perlu diketahui bahwa denda administrasi ini tidak akan berlaku apabila Wajib Pajak (WP) Pribadi maupun Badan sudah masuk ke dalam tahap berikut.

  1. Wajib Pajak (WP) Pribadi telah meninggal
  2. Wajib Pajak (WP) Pribadi sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
  3. Wajib Pajak (WP) Pribadi berstatus Warga Negara Asing yang sudah tidak tinggal di Indonesia
  4. Bentuk Usaha Tetap (BUT) sudah tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia
  5. Wajib Pajak (WP) Badan sudah tidak melakukan kegiatan usaha lagi, namun belum dibubarkan sesuai ketentuan yang berlaku
  6. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
  7. Wajib Pajak terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan peraturan Menteri Keuangan
  8. Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan Menteri Keuangan.

Denda telat lapor SPT Pajak Tahunan ini bisa berbunga apabila Wajib Pajak (WP) Pribadi atau Badan mengabaikan batas akhir penyampaian.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, batas akhir penyampaian SPT Tahunan paling lama yaitu 20 hari setelah akhir masa pajak.

SPT Tahunan Wajib Pajak Pribadi, batas akhirnya paling lama 3 bulan setelah tahun pajak. Sedangkan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan paling lama 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak.

Sebagai pengingat Wajib Pajak (WP) memenuhi kewajiban perpajakannya, Dirjen Pajak (DJP) merilis kalender pajak yang merangkum kapan batas waktu setor dan lapor PPN pada 2021 ini.

  • 4 Januari 2021, Batas akhir setor & lapor PPN November 2020
  • 1 Februari 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Desember 2020
  • 1 Maret 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Januari 2021
  • 31 Maret 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Februari 2021
  • 30 April 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Maret 2021
  • 31 Mei 2021, Batas akhir setor & lapor PPN April 2021
  • 30 Juni 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Mei 2021
  • 2 Agustus 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Juni 2021
  • 31 Agustus 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Juli 2021
  • 30 September 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Agustus 2021
  • 1 November 2021, Batas akhir setor & lapor PPN September 2021
  • 30 November 2021, Batas akhir setor & lapor PPN Oktober 2021
  • 31 Desember 2021, Batas akhir setor & lapor PPN November 2021

Setelah mengetahui batas waktu akhir setor dan lapor berdasarkan kalender pajak, besar kemungkinan Anda terhindar dari denda telat lapor SPT Pajak Tahunan

(avd/fef)