Diskon Pajak Beli Mobil & Rumah Sepi Peminat, Lanjut atau Disetop?

12 August 2022

Anisa Indraini – detikFinance
Kamis, 11 Agu 2022

Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat realisasi pemanfaatan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil ditanggung pemerintah (DTP) dan pajak pertambahan nilai (PPN) rumah DTP masih rendah dimanfaatkan masyarakat. Realisasinya tidak sesuai ekspektasi pemerintah.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan sampai Juli 2022 realisasi insentif PPnBM mobil DTP termanfaatkan Rp 385 miliar atau baru 23% dari pagu Rp 1,66 triliun. Sementara PPN rumah DTP hanya termanfaatkan Rp 104 miliar atau 6,1% dari pagu Rp 1,7 triliun.

“Jadi yang memanfaatkan sepertinya tidak seperti yang kita ekspektasikan dari awal,” kata Suryo dalam konferensi pers APBN KiTA, Kamis (11/8/2022).

Kedua insentif tersebut akan berakhir pada September 2022. Dengan sepinya peminat, apakah akan dilanjutkan?

“Insentif tadi tujuannya untuk mendukung dan membantu peningkatan kapasitas dan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor yang bersangkutan. Kami coba akan lakukan evaluasi sampai dengan September besok,” tuturnya.

Suryo juga mengamati kinerja sektor otomotif dan properti yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS). Dari data tersebut, diketahui sektor konstruksi pada semester I-2022 tumbuh 8,1% dan real estat tumbuh 4,8%.

Sementara untuk industri secara keseluruhan, mengalami pertumbuhan 42%. Kinerja tersebut sudah termasuk di industri kendaraan bermotor.

Dari data penerimaan pajak yang dikumpulkan, Suryo menyebut industri otomotif sampai Juli 2022 tumbuh 179%, setelah periode yang sama tahun lalu terjadi kontraksi. Sedangkan penerimaan pajak dari sektor konstruksi dan real estat masih kontraksi 5,6%

“Sebetulnya konstruksi dan real estat tumbuh positif apabila pergeseran pemungutan dibersihkan kembali karena di kuartal I tumbuh 12% dan kuartal II tumbuh 18% untuk konstruksi dan real estat,” tandasnya.