Duh! PPN Naik Jadi 12%, Harga Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

22 March 2024

NEWS – Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia

22 March 2024

CNBC Indonesia – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% akan dimulai tahun depan. Hal ini memicu sorotan dari banyak kalangan, termasuk pengusaha dan ekonomi. Pasalnya kenaikan PPN ini dapat menekan daya beli dan mengerek inflasi karena produsen akan menaikkan harga barang dan jasa.

Bahkan, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% akan berefek ke berbagai sektor, termasuk transportasi. INDEF memperkirakan harga tiket pesawat bisa makin mahal akibat kebijakan ini.

“Tiket akan naik, hotel akan naik, karena kenaikan 1 atau 2 persen itu besar, katakanlah harga tiketnya Rp 2 juta, itu bisa naik berapa,” kata peneliti Center of Macroeconomics and Finance INDEF, Abdul Manap Pulungan dalam diskusi publik mengenai dampak PPN 12%, dikutip Jumat (22/3/2024).

Abdul mengatakan kenaikan tiket pesawat itu bisa lebih parah menjelang hari raya seperti Lebaran. Ketika harga sudah naik, kata dia, maka secara teori harga tersebut akan sulit sekali turun. “Kecuali ada intervensi dari pemerintah,” kata dia.

Dia pun mengingatkan kenaikan harga tiket pesawat dan hotel pada akhirnya akan mempunyai efek domino pada sektor pariwisata. Dia mengatakan kenaikan PPN, membuat warga kelas menengah mengerem belanjanya, termasuk untuk berlibur.

“Ketika terjadi shock pendapatan, tidak akan langsung disesuaikan dengan kenaikan gaji, kelas menengah ini harus menyesuaikan dulu konsumsi dia, biasanya akan mengurangi kegiatan seperti plesiran,” tutur dia.

“Kalau ini terjadi akan menyebabkan sektor pariwisata dan travel akan berkurang, yang akan pengaruhi penyewaan hotel dan lainnya akan terdampak signifikan.”

Abdul juga mengkhawatirkan PPN akan menyebabkan RI kebanjiran barang impor. Meningkatnya impor terjadi karena masyarakat ingin mencari barang yang lebih murah dari luar negeri.

“Dengan adanya perbedaan PPN yang terjadi bisa saja berkontribusi pada makin tingginya impor dari luar negeri, karena untuk mendapatkan harga yang lebih murah,” katanya.