Ini Dia, Deretan Surga Pajak Jadi Incaran Para Pengemplang!

06 October 2021

NEWS – Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia

 

05 October 2021

Jakarta, CNBC Indonesia – Negara surga pajak telah menjadi incaran banyak pengusaha dan orang-orang kaya karena menawarkan pajak jauh lebih rendah atau dikenal dengan suaka pajak.

Praktik negara surga pajak telah dikritik dunia internasional sejak 2014, terutama setelah terbongkarnya kasus Panama Paper dan Lux Leak.

 

Kemudian  kini terungkap lagi dalam kasus Pandora Papers. Nyatanya, surga pajak tetap menjadi andalan untuk bisa mengeruk keuntungan.

Melansir laman resmi Tax Justice Network, mengungkapkan aturan pajak perusahaan global dan aturan pajak internasional yang ditetapkan OECD, telah merugikan dunia sebesar US$ 245 miliar per tahun dalam bentuk lenyapnya pajak perusahaan.

Dalam laporan Corporate Tax Haven Index 2021 menemukan bahwa negara-negara OECD dan ketergantungan mereka bertanggung jawab atas 68% dari risiko penyalahgunaan pajak perusahaan di dunia.

Adapun Indeks Surga Pajak Perusahaan yang dirilis oleh Tax Justice Network edisi 2021 melihat, negara-negara OECD atau ketergantungan mereka menempati posisi teratas yang memungkinkan menyalahgunakan pajak perusahaan terbesar di dunia.

Dalam laporan Corporate Tax Haven Index 2021, merinci 10 besar negara surga pajak bagi perusahaan global di dunia. Namun, mereka tidak menyebut berapa nilai kekayaan yang disimpan pengemplang pajak di sana. Berikut diantaranya:

  1. British Virgin Island

Bertanggung jawab atas 6,4% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Cayman Islands

Bertanggung jawab atas 6% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Bermuda

Bertanggung jawab atas 5,7% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Belanda

Bertanggung jawab atas 5,5% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Swiss

Bertanggung jawab atas 5,1% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Luksemburg

Bertanggung jawab atas 4,1% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Hongkong

Bertanggung jawab atas 4,1% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Jersey

Bertanggung jawab atas 3,9% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Singapura

Bertanggung jawab atas 3,9% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

  1. Uni Emirat Arab

Bertanggung jawab atas 3,8% risiko penyalahgunaan pajak perusahaan dunia.

Kemudian baru-baru ini muncul yakni Pandora Papers yang dirilis oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (International Consortium of Investigative Journalist/ICIJ). Dalam siaran resminya itu, justru negara surga pajak berada di Amerika Serikat (AS).

Pandora Papers menunjukkan, negara bagian barat tengah AS kini telah menyaingi Swiss, Panama, Cayman Island dan negara surga pajak terkenal lainnya sebagai tempat utama bagi orang kaya internasional yang berusaha melindungi aset mereka sendiri dari pajak lokal atau pihak berwenang.

 

ICIJ mengungkapkan telah mengidentifikasi lebih dari 200 perusahaan cangkang diselesaikan atau dibuat di Amerika Serikat (AS) dari tahun 2000 hingga 2019, dengan jumlah terbesar terdaftar di South Dakota.

South Dakota diketahui melindungi kekayaan miliaran dolar, beberapa di antaranya terkait dengan individu dan perusahaan yang dituding melakukan kejahatan keuangan atau kesalahan serius.

Perusahaan cangkang itu, menurut ICIJ terhubung dengan orang-orang dari 40 negara (tidak termasuk AS). ICIJ mengidentifikasi aset dalam perusahaan cangkang senilai US$ 67.000 sampai US$ 165 juta dalam kurun waktu 2000-2019.

Data menunjukkan, perusahaan-perusahaan cangkang di AS rata-rata memiliki aset lebih dari US$ 1 miliar, diantaranya termasuk real estate AS dan rekening bank di Panama, Siwss, Luksemburg, Puerto Rico, Bahama, dan negara lainnya.

Berikut daftar lima negara bagian AS yang telah banyak diincar para pengemplang pajak untuk merahasiakan keuangannya, dengan mendirikan perusahaan cangkang

  1. South Dakota: 81 perusahaan cangkang
  2. Florida: 37 perusahaan cangkang
  3. Delaware: 35 Perusahaan cangkang
  4. Texas: 24 perusahaan cangkang
  5. Nevada: 14 perusahaan cangkang