Mitsubishi Happy Presiden Teken Aturan Mobil Listrik

08 August 2019

detikOto, Kamis, 08 Agu 2019 14:14 WIB

 

Jakarta – Kabar terbaru mengatakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akhirnya meneken aturan mobil listrik. Tentu ini menjadi kabar baik untuk industri otomotif dan tentunya para pencinta otomotif. Karena Indonesia bakal berkesempatan untuk bisa memiliki mobil ramah lingkungan lebih murah.

Mitsubishi sebagai salah satu produsen mobil ternama di Indonesia pun menyambut baik kabar ini. Seperti yang disampaikan Executive General Manager of Sales & Marketing Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Imam Choeru Yahya, kepada detikcom.

“Kalau kita (Mitsubishi) ini (dengan Jokowi teken aturan mobil listrik-red) sangat bagus, ini jadi satu komitmen dari pemerintah,” kata Imam.

Imam juga mengatakan kebijakan ini menjadi satu hal penting. Karena memang banyak hal yang membuat mobil listrik kian mahal di Indonesia.

“Saya tidak tahu ke depannya, tapi soal tax (pajak) ini jadi salah satu faktor yang membuat harga menjadi tinggi. Ini karena import duty, serta pajak lainnya. Mudah-mudahan ada kebijakan ini bisa menurunkan harga. Karena salah satu faktor tertinggi itu dari pajak,” ujar Imam.

Namun kata Imam, akan ditandatanganinya aturan mobil listrik ini memang sudah diprediksi oleh Mitsubishi.

“Jadi kita sudah membaca itu (aturan mobil listrik akan dikeluarkan-Red). Indonesia akan mengarah ke situ (mendukung mobil listrik-Red), makanya kita perkenalkan Mitsubishi Outlander PHEV,” tambah Imam.

Kabar baik sudah ditekennya aturan mobil listrik langsung disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, hari ini Kamis (8/8/2019).

Kata Jokowi, aturan itu ditandatangani pada Senin pagi lalu. Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi usai meresmikan Gedung Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

“Sudah, sudah. Sudah saya tanda tangan Senin pagi,” katanya.

Aturan mobil listrik memang ditunggu-tunggu berbagai kalangan. Indonesia memang membutuhkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan untuk menekan emisi gas buang.

Jokowi berharap aturan yang sudah dirancang bisa mendorong industri otomotif bergerak ke arah yang lebih ramah terhadap lingkungan. Mobil listrik menjadi salah satu dorongan yang diharapkan mampu mewujudkan visi ini.

Namun dia bilang hal ini butuh waktu karena perkara membangun sebuah industri yang baru bukanlah sesuatu yang dapat diraih dengan cepat.

“Membangun sebuah industri seperti ini tidak mungkin satu atau dua tahun, pasti juga akan melihat pasar. Melihat pembeli. Apakah membuatnya bisa, yang beli ada? Karena 40% harganya lebih mahal dari mobil biasa,” kataya.

Salah satu komponen industri mobil listrik yang ingin dibangun di Indonesia adalah produksi baterai. Diproduksinya baterai untuk mobil listrik di dalam negeri diharapkan mampu menekan biaya pembuatan mobil ramah lingkungan ini.

“Kita tahu 60% mobil listrik itu kuncinya ada di baterainya. Dan bahan untuk buat baterai dan lain-lain ada di negara kita. Sehingga strategi bisnis negara ini bisa kita rancang agar kita bisa mendahului membangun mobil listrik yang murah, kompetitif karena bahan-bahan ada di sini,” kata Jokowi.