Penerimaan Bea Keluar Anjlok 68%, Sri Mulyani Ungkap Gegara Hilirisasi

23 February 2023

Aulia Damayanti – detikFinance

Rabu, 22 Feb 2023

Jakarta –

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan kepabeanan dan cukai turun 3,4% secara tahunan (year on year/yoy). Total penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 24,11 triliun, 8% dari target APBN 2023.

Sri Mulyani menjelaskan, penurunan ini terjadi karena merosotnya bea keluar pada Januari 2023 cukup dalam mencapai 68,1% karena turunnya volume ekspor komoditas mineral imbas hilirisasi seperti tembaga dan bauksit. Selain itu, penurunan bea keluar juga disebabkan oleh anjloknya harga CPO.

“Bea Keluar justru mengalami penurunan yang sangat tajam minus 68,1% ini karena tadi harga CPO drop sangat tinggi, dan sudah mengalami moderasi dan volume ekspor komoditas mineral terutama tidak lagi diekspor karena dilakukan smelter di dalam negeri juga menyebabkan penurunan bea keluar diterima bea dan cukai,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Februari 2023, Rabu (22/2/2023).

Secara rinci, bea keluar untuk tembaga turun 68,13% ini karena tarif bea keluar tembaga dan volume ekspor mengalami penurunan. “Ini karena sudah dilakukan processing di dalam negeri,” ungkapnya.

Bea keluar untuk bauksit turun 46,2%. Sri Mulyani menerangkan hal itu karena komoditas itu akan di hilirisasi di dalam negeri, sehingga hasilnya barang setengah jadinya yang akan diekspor.

“Ini juga karena seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo berbagai hilirisasi tentu tidak lagi ekspor raw material (bahan mentah),” tuturnya.

Kemudian, penurunan bea keluar juga disebabkan paling tinggi karena pada produk sawit dalam hal ini CPO. Penurunannya sangat tajam yakni sebesar 69,31% (yoy). “Ini lebih karena harga CPO yang lebih rendah dari harga 2022,” lanjut Sri Mulyani.

Sementara bea masuk masih naik 22,6% karena kurs dolar AS yang menguat dan kinerja impor Indonesia yang terus tumbuh sampai Januari ini. Kemudian penerimaan cukai tumbuh 4,9% dan kontributor terbesar adalah cukai hasil tembakau. Sri Mulyani mengatakan cukai hasil tembakau menjadi penyumbang paling tinggi pada penerimaan cukai.

“Selain itu kenaikan cukai ini juga limpahan pelunasan cukai 2022,” tutupnya.

(ada/ara)