Penerimaan pajak neto mayoritas jenis pajak terus membaik pada September 2021
25 October 2021
Senin, 25 Oktober 2021
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan neto mayoritas jenis pajak terus membaik pada September 2021. Disebutkan pajak-pajak utama masih menunjukkan positif pada kuartal III 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak terbesar kontribusinya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri periode Januari-September 2021 tumbuh 13,9% dan pada kuartal III tumbuh 18,5%, semetara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi 9,4%. PPN dalam negeri ini tumbuh karena didukung oleh pemulihan ekonomi terutnama karena konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah.
Selanjutnya penerimaan terbesar kedua ada pada PPN Impor, yang tumbuh periode Januari-September 2021 29,5% dan pada kuartal III 2021 tumbuh 48,4%., sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi 18%.
“Jadi penerimaan pajak yang kontribusinya terbesar adalah PPN dalam negeri dan PPN Impor yang menunjukkan pemulihan yang sangat kuat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, (25/10).
Selanjutnya, Pajak Penghasilan (PPh) badan periode Januari-September 2021 mengalami perbaikan tumbuh 7% dan pada kuartal III 2021 66%, sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi 30,4%. Sri Mulyani mengatakan, berakhirnya waktu pemberian fasilitas pada sebagian besar sektor juga menopang kinerja PPh badan.
Pajak Penghasilan (PPh) 21 pada periode Januari-September 2021 tumbuh 2,3% dan pada kuartal III 2021 8,2%, sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi 4,5%. Sri Mulyani mengatakan dinamika transaksional sangat mempengaruhi kinerja PPh 21 yakni pembayaran sertifikasi guru dan bonus karyawan.
PPh 22 Impor periode Januari-September 2021 tumbuh 6,8% dan pada kuartal III 2021 25,8%, sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi sangat besar yaitu 41,4%.
Masih kuatnya aktivitas impor terlihat dari pertumbuhan PPh 22 Impor, berakhirnya waktu pemberian fasilitas pada sebagian besar sektor juga menopang kinerja PPh 22 Impor.
Untuk PPh 26, pada periode Januari-September 2021 tumbuh 21,4% dan pada kuartal III 2021 31,4%, sementara dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama terkontraksi sangat besar yaitu 6,5%.
Sedangkan untuk PPh Final pada periode Januari-September 2021 tumbuh 0,9%, setelah sebelumnya pada periode tahun dan bulan yang sama terkontraksi 7%.
Terakhir, untuk PPh orang pribadi (PPh OP), pada periode Januari-September 2021 malah terkontraksi 0,3% dan pada kuartal III 2021, setelah sebelumnya pada periode tahun lalu dan bulan yang sama tumbuh positif 2%. Akan tetapi, Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal III 2021, PPh OP tumbuh positif 14,5%.