Penerimaan Pajak Oktober 2021 Capai Rp953,6 Triliun, Ini Komentar Sri Mulyani

26 November 2021

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejalan dengan perbaikan ekonomi, pertumbuhan pendapatan negara yang kian membaik hingga akhir Oktober 2021 juga ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai, serta PNBP.

Wibi Pangestu Pratama – Bisnis.com 26 November 2021

Bisnis.com, JAKARTA – Penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2021 mencapai Rp953,6 triliun atau 77,56 persen dari target pada APBN 2021. Sementara itu, realisasi penerimaan Pajak tersebut tumbuh sebesar 15,3 persen (yoy). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejalan dengan perbaikan ekonomi, pertumbuhan pendapatan negara yang kian membaik hingga akhir Oktober 2021 juga ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai, serta PNBP. “Dari sisi penerimaan menunjukkan perubahan yang dinamis merefleksikan kondisi ekonomi dan dunia usaha yang sekarang mampu membayar pajak kembali karena kondisi bisnis mereka sudah mulai pulih,” papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa November 2021, Kamis (25/11/2021)..

Baca Juga : Sri Mulyani Klaim Anggaran Kesehatan untuk Covid-19 Tembus Rp202 Triliun per Oktober 2021

Dari sisi penerimaan pajak, PPh Migas tumbuh 55,7 persen didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak bumi dan gas bumi. Sedangkan PPh Non Migas tumbuh 8,9 persen yang komposisinya berasal dari pajak-pajak yang menunjukkan aktivitas ekonomi tumbuh positif. Kemenkeu juga mencatat PPN tumbuh 20,4 persen didorong oleh PPN dalam negeri, dimana aktivitas ekonomi yang kembali normal dan PPN Impor yang menggambarkan kegiatan impor meningkat signifikan.

Dari PBB tumbuh 1,2 persen ditopang oleh kenaikan PBB Perkebunan, dan pajak lainnya tumbuh 91,5 persen yang merupakan dampak penyesuaian tarif bea materai. “Penerimaan bea dan cukai sejak tahun lalu masih resilient dan sampai tahun ini masih tetap bertahan. Sampai dengan 31 Oktober 2021, penerimaan kita mencapai Rp205,78 triliun atau 95,73 persen dari target APBN, tumbuh sangat kuat 25,47 persen,” ujar Sri Mulyani. Baca Juga : Aturan Baru Pajak Kendaraan Sri Mulyani Tokcer! Siap Bawa Harga Saham IMAS Hingga ASII Ngegas?

Seluruh komponen penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif. Kinerja komponen penerimaan yang berasal dari Cukai, Bea Masuk (BM), dan Bea Keluar (BK) berturut-turut tumbuh 10,3 persen (yoy), 16,83 persen (yoy), dan 868,61 persen (yoy). “Jadi penerimaan bea cukai tahun ini cukup sangat baik, baik karena cukai yang masih dipertahankan cukup baik, dan sekarang dikontribusikan oleh bea masuk dan bea keluar yang mengalami momentum yang sangat tinggi akibat pemulihan ekonomi terutama ekspor impor,” katanya.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan akhir Oktober 2021 mencapai Rp349,2 triliun atau 117,1 persen dari target dalam APBN 2021. Baca Juga : 2045, Hilirisasi Batu Bara Bidik PNBP Rp136 Triliun Capaian realisasi PNBP tumbuh 25,2 persen tersebut utamanya didorong oleh kenaikan penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp111,18 triliun, PNBP Lainnya dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).