Saran Sandiaga Uno untuk Pemerintah: Kumpulkan Pajak dari Perusahaan Besar dan Bantu UMKM

17 June 2020

Bisnis.com17 Juni 2020  |  15:52 WIB

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah disarankan untuk mengumpulkan pajak dari perusahaan-perusahaan besar dan memberikan bantuan modal usaha atau dana tunai pada masyarakat dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah ancaman pandemi Covid-19 yang kian berat.

Demikin dikemukakan mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dalam menyikapi langkah pemerintah untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19,  khususnya UMKM.

Sandiaga mengatakan perlu mengumpulkan pajak dari perusahaan besar, karena telah lama menikmati keuntungan dari pasar di Indonesia yang besar.

“Kita harus berikan satu dukungan kepada pemerintah untuk bisa mengumpulkan pajak kepada perusahaan-perusahaan besar karena rata-rata mereka ini yang menikmati pasar populasi Indonesia yang besar,” kata Sandiaga, Rabu (16/6/2020).

Pada saat yang sama Sandi mengusulkan agar sektor UMKM diberi kelonggaran setelah beberapa bulan ini dihantam pandemi Covid-19.

Menurutnya, keberpihakan pemerintah dengan memberikan kelonggaran bagi UMKM untuk mereka bisa pulih kembali dapat menghindari dampak dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jangan sampai ada masyarakat kehilangan pekerjaannya, tidak mendapat penghasilan, sementara di sisi lain, beban biaya hidup semakin meningkat.”

Sandi meminta pemerintah membuktikan keberpihakannya kepada pengusaha nasional yang mayoritas menjadi pengusaha UMKM.

Dia menilai akibat wabah Covid-19, sekarang mereka mengalami kesulitan dalam berbisnis, bahkan banyak di antara mereka yang menghabiskan tabungannya untuk bertahan hidup, karena pembatasan aktivitas yang membuat usaha tidak jalan.

“Jadi, buat kami, pandangan itu tentunya harus segera tereksekusi sehingga akhirnya terciptalah konsep di mana pada saat sekarang sektor-sektor yang lagi justru mendapatkan keuntungan di saat Covid-19 ini ikut berkontribusi untuk membayar pajak,” harap Sandiaga.

Pendiri PT Saratoga Investama Sedaya itu juga mengatakan bahwa pembukaan kembali sektor ekonomi saat penerapan new normal sangat penting.

Terlebih, katanya, sekitar lima juta orang saat ini sudah kehilangan pekerjaan dan itu mayoritasnya UMKM.

Penerapan new normal itu, kata dia, harus mengutamakan UMKM dan masyarakat yang berusaha di pasar-pasar tradisional karena mereka sangat berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Karena UMKM menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan dan sumber ekonomi sebesar 60 persen,”  tambah Sandiaga.