Diskon PPnBM 100%, yang Untung Pabrikan Otomotif atau Konsumen?

22 November 2021

M Luthfi Andika – detikOto
Sabtu, 20 Nov 2021

Jakarta – Kebijakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100% untuk pembelian mobil baru, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120 Tahun 2021, nyaris berjalan setahun. Bakal berlaku sampai Desember 2021, siapa yang sebenarnya diuntungkan, pabrikan atau konsumen?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, peningkatan penjualan mobil akibat pemberian diskon PPnBM juga berperan menciptakan multiplier effect yang cukup besar.

Peningkatan pesanan kendaraan berdampak positif pada industri komponen yang menunjang industri otomotif. Produsen kendaraan peserta PPnBM DTP juga melibatkan sekitar 319 perusahaan industri komponen tier 1, serta meningkatkan utilisasi dan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk industri kecil dan menengah (IKM).

“Relaksasi PPnBM DTP, menunjukkan telah mampu memberikan dampak signifikan, dalam pemulihan sektor industri otomotif , dan meningkatkan kepercayaan pelaku industri,” ucap Menperin dalam Gaikindo International Automotive Conference (GIAC), belum lama ini.

Angka Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 memecahkan rekor sepanjang sejara Indonesia, yaitu 57,2. Menurut Menteri Perindustrian, angka tersebut memperoleh kontribusi besar dari industri otomotif dan juga menunjukkan bahwa sektor industri secara umum telah memasuki tahap ekspansif.

Di kesempatan yang sama PT Toyota-Astra Motor menjawab pertanyaan besar, siapa yang diuntungkan pabrikan otomotif atau konsumen dengan adanya kebijakan diskon PPnBM?

Dimas Aska, Head of Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM), mengungkapkan, pada ujungnya kebijakan ini bisa memberikan keuntungan untuk masyarakat, khususnya terkait kesempatan memiliki mobil.

Toyota All New Avanza Foto: Yudistira Imandiar/detikcom
“Sebenarnya yang diuntungkan adalah konsumen. Ini adalah langkah yang baik bagi masyarakat memiliki mobil. ini kesempatan yang baik, selama program ini berjalan,” ucapnya.

“Kami mendukung program ini dengan menghadirkan sederet model mobil Toyota yang local purchasenya lebih dari 60 persen. Dan dengan banyak masyarakat yang melakukan pembelian, maka industri lokal kita juga bisa berkembang,,” Dimas menambahkan.

Pada momen Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Toyota tak hanya hadirkan sederet mobil baru yang bisa dipinang, tetapi juga program kepemilikan mobil sampai pakai mobil.

Mulai dari kredit cicilan ringan EZDeal, di mana per November paket cicilan ringan EZDeal sudah mencakup All New Avanza dan All New Veloz. Totalnya, ada 6 model yang bisa dibeli lewat program ini yaitu Raize, Yaris, Rush, Vios, Avanza, dan Veloz.

Melalui EZDeal, pelanggan bisa memiliki kendaraan Toyota dengan cicilan bulanan yang ringan, di mana All New Avanza mulai dari Rp2,9 juta per bulan dan All New Veloz mulai dari Rp3,5 juta per bulan. Sedangkan untuk model lainnya seperti Raize, cicilan mulai dari Rp2,7 juta per bulan, Yaris mulai dari Rp3,5 juta per bulan, Rush mulai dari Rp3,5 juta per bulan, Vios mulai dari Rp 4 juta per bulan,.

Selain itu ada juga usership program KINTO, di mana konsumen dapat berlangganan kendaraan Toyota, tanpa perlu repot memikirkan biaya seperti pajak kendaraan, asuransi, perawatan kendaraan, dan lain-lain.

“Di Toyota kami tak hanya menyediakan program kepemilikan mobil tapi juga pakai mobil melalui layanan KINTO. Ini bisa dimanfaatkan konsumen selama program PPnBM DTP masih berjalan tinggal 1 bulan lagi,” ujar Dimas.