PENERIMAAN PAJAK Berkah dari Laba Jumbo Perbankan

24 March 2023

Dionisio Damara
Senin, 20/03/2023

Bisnis – Menkeu Sri Mulyani ternyata ketiban berkah pajak dari laba jumbo bank Himbara hingga BCA. Kok bisa?

Raihan laba jumbo yang dicetak Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank swasta, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada awal tahun ini telah membuat penerimaan negara dari pajak jasa keuangan melonjak signifikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penerimaan negara yang bersumber dari pajak telah mencapai Rp279,98 triliun sepanjang dua bulan pertama tahun ini, tumbuh sebesar 40,35% dibandingkan dengan 2022 (year-on-year/yoy).

Dari jumlah tersebut, sektor jasa keuangan dan asuransi menjadi salah satu penopang terbesar dengan kontribusi 11,1% dari total penerimaan pajak hingga Februari 2023. Sedikitnya, Sri Mulyani mengantongi sekitar Rp3,1 triliun dari pajak sektor keuangan.

Menkeu juga menyampaikan bahwa perolehan sepanjang Januari – Februari 2023 ini melonjak signifikan hingga 41,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk periode Februari 2023, penerimaan pajak dari sektor jasa keuangan dan asuransi mencatatkan kenaikan sebesar 30,5% (yoy).

“Dominasi perbankan sangat besar di jasa keuangan kita. Semuanya mengumumkan profit yang tinggi, himbara, BCA, dan lain-lain, ini tentu memberikan kontribusi pada penerimaan perpajakan kita,” ujar Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (14/3).

Seperti diketahui, Himbara yang terdiri atas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan laba Rp10,08 triliun pada Januari 2023.

Jumlah kumulatif tersebut melonjak sekitar 15% jika dibandingkan perolehan laba Himbara pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp8,76 triliun.

Sementara itu, BBCA selaku bank swasta terbesar di Indonesia mengantongi laba senilai Rp4,7 triliun pada Januari 2023.Raihan laba BCA meningkat sekitar 32% secara tahunan (yoy).

Kredit Perbankan

Kemenkeu juga mencatat penerimaan pajak dari sektor jasa keuangan bertumbuh karena didorong peningkatan suku bunga dan penyaluran kredit perbankan.

Bank Indonesia mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 10,2% secara tahunan sepanjang Januari 2023 mencapai Rp6.284,6 triliun.

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya, angka tersebut tumbuh melambat dari posisi pertumbuhan pada Desember 2022 sebesar 1%.

“Perkembangan penyaluran kredit terutama terjadi pada golongan debitur perorangan tumbuh 10% yoy,” tulis BI dalam laporan uang beredar Januari 2023 yang dipublikasikan pada Jumat (24/2).

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Januari 2023 utamanya didorong oleh penyaluran kredit modal kerja yang tumbuh 10,1% secara yoy mencapai Rp2.796,7 triliun.

Pertumbuhan kredit juga ditopang oleh penyaluran kredit investasi dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh 11,4% dan 9,3% secara tahunan.

Lebih perinci, pertumbuhan sub sektor kredit modal kerja utamanya bersumber dari industri pengolahan yang tumbuh 8,2% yoy per Januari 2023. Pertumbuhan sub sektor industri pengolahan utamanya terjadi pada industri minyak goreng dari kelapa di Sumatera Utara dan Riau.

Adapun, kredit investasi perbankan pada Januari 2023 tercatat tumbuh 11,4% yoy yang bersumber dari sektor industri pengolahan serta sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan.

“Kredit investasi sektor industri pengolahan pada bulan Januari 2023 tumbuh sebesar 16,6% yoy menjadi Rp 276,6 triliun seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Sumatera Utara,” tulis BI.

Sementara itu, kredit investasi pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan tumbuh 23,9% (yoy) menjadi Rp 202,4 triliun. Terutama pada kredit sub sektor jasa konsultasi piranti keras (hardware consulting) di DKI Jakarta dan Banten.

Editor : M. Taufikul Basari