Pidato di HUT AS, Sri Mulyani Sindir Pajak Google Cs

05 July 2019

CNN Indonesia | Jumat, 05/07/2019 11:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu tamu kehormatan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July di kediaman duta besar Negeri Paman Sam untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (4/7) malam.

Pidato Sri Mulyani menarik perhatian sebab tak hanya menyampaikan ucapan selamat, dia juga menyisipkan tugasnya sebagai Menteri Keuangan yaitu “menagih pajak” dengan candaan.

Dalam pidatonya, Sri Mulyani menyoroti hubungan kemitraan strategis AS-Indonesia yang terus berkembang di usia ke-70 tahun relasi bilateral ini, terutama dalam bidang ekonomi.

Dia menekankan kerja sama ekonomi antara AS-Indonesia bisa lebih diperkuat dan menguntungkan, khususnya dalam pengembangan ekonomi digital yang saat ini menjadi perhatian kedua negara.

Sri Mulyani menuturkan sejumlah perusahaan startup unicorn Indonesia seperti Go-Jek, Traveloka, BukaLapak, dan Tokopedia sedang di puncak perkembangan dan mulai mendunia.

Selain itu, paparnya, Indonesia juga menjadi “rumah kedua” bagi raksasa teknologi AS seperti Google, Facebook, dan Twitter dalam mengembangkan operasional bisnisnya.

Ketiga perusahaan raksasa AS itu memiliki kantor perwakilan dan aktivitas bisnis yang besar di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani meminta AS untuk membantu Indonesia mendorong perusahaan-perusahaan raksasanya itu membayar pajak sesuai kewajiban.

“Pemerintah Indonesia selalu menyambut dan menghormati perkembangan sektor ekonomi digital. Kami tahu, AS merupakan rumah bagi perusahaan besar dunia termasuk dalam sektor ekonomi digital dan teknologi seperti Google, Facebook, dan Twitter,” kata Sri Mulyani dalam pidatonya di hadapan Duta Besar AS Joseph R Donovan dan tamu undangan.

“Karena Anda (Donovan) mengundang menteri keuangan ke acara ini, jadi saya tidak akan lupa untuk membicarakan pekerjaan saya, yakni menagih pajak. Jadi saya akan sangat mengapresiasi jika pemerintah AS membantu kami, pemerintah Indonesia, untuk mengingatkan perusahaan teknologi Anda untuk memenuhi kewajibannya yaitu membayar pajak,” katanya menambahkan.

Sindirian Sri Mulyani itu disambut gelak tawa dari para hadirin yang datang. Tak hanya soal pajak Google Cs, sang menteri juga turut mengangkat isu perang dagang yang saat ini masih terjadi antara AS-China.

Sri Mulyani berharap AS dan China bisa segera berdamai dan menyelesaikan perang tarifnya. Sebab, menurut dia, perang dagang di antara kedua negara adidaya itu telah memicu pengaruh negatif terhadap perekonomian global.

Namun, di sisi lain, Sri Mulyani juga memanfaatkan peluang perang dagang ini untuk mempromosikan produk-produk Indonesia. Dalam pidatonya, dia mengatakan produk manufaktur Indonesia siap memenuhi kebutuhan industri Negeri Paman Sam yang selama ini hilang karena momentum perang dagang.

Menurut dia, dunia sedang menghadapi situasi sulit dengan ketegangan perdagangan saat ini yang menyebabkan turbulensi dan ketidakpastian global. Sri Mulyani mengatakan “Indonesia ingin menawarkan jalan alternatif di tengah ketegangan perdagangan ini.”

“Ketika hambatan tarif dan non-tarif meningkat, konsumen dan produsen akan terpengaruh. Produksi akan menurun dan harga-harga akan meningkat. Dalam situasi ini, Indonesia bisa menawarkan produk pengganti yang selama ini hilang dari pasar AS. Saya bisa meyakinkan Anda semua bahwa produk Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal kualitas dan harganya,” kata Sri Mulyani.

“Sekarang, saya menjadi orang marketing tampaknya,” ujarnya bercanda.

Dalam pernyataan penutupnya, Sri Mulyani kembali menyatakan ucapan selamatnya bagi AS di HUT ke-243 tahunnya ini. Ia juga berharap kelak di usia ke-100 tahun, Indonesia sudah bisa menjadi negara sebesar AS.

“Sekali lagi selamat kepada Dubes Donovan dan seluruh jajaran dan pemerintah dan rakyat AS dalam merayakan 243 tahun kemerdekaan. Indonesia nanti di usia ke-100 tahun, insyaallah kita akan sebesar AS. Dan 70 tahun ke depan kita (Indo-AS) akan semakin kuat dalam menjaga hububan bilateral,” ucap Sri Mulyani.